Total Tayangan Halaman

Selasa, 29 Januari 2013

Pesawat Sederhana


Fisika Kelas 8 Bab : Pesawat Sederhana

Setiap hari kamu pasti selalu melakukan usaha. Ada yang mudah dan ada pula yang sulit. Oleh karena itu, kadang-kadang kamu memerlukan suatu alat sederhana yang dapat membantumu melakukan usaha. Alat itu disebut dengan pesawat sederhana. Misalnya, kamu akan menancapkan paku pada kayu, tentu akan sulit tanpa palu. Begitu pula ketika kamu akan membuka baut, akan kesulitan apabila tanpa bantuan kunci pembukanya. Pesawat sederhana banyak sekali jenisnya dan semuanya dibuat untuk memudahkan kamu melakukan usaha. Prinsip kerja pesawat sederhana dikelompokkan menjadi beberapa bagian, di antaranya tuas, katrol, dan bidang miring. Marilah kita bahas satu persatu.



1. Tuas

Beberapa anak yang sedang bermain jungkat-jungkit. Jungkat-jungkit adalah sejenis pesawat sederhana yang disebut pengungkit atau tuas. Tuas memiliki banyak kegunaan, di antaranya adalah untuk mengangkat atau memindahkan benda yang berat.

Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut lengan
beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).

Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban (Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:

Fk.lk = Fb.lb

dengan:
Fk = gaya kuasa (N)
Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)

Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis (KM). Secara umum keuntungan mekanis didefinisikan sebagai perbandingan gaya beban dengan gaya kuasa sehingga keuntungan mekanis pada tuas atau pengungkit bergantung pada panjang masing-masing lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, semakin besar keuntungan mekanisnya. Secara matematis keuntungan mekanis ditulis sebagai berikut:

Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas atau pengungkit diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Tuas Golongan Pertama
Titik tumpu berada di antara titik beban dan titik kuasa. Contohnya gunting, tang, pemotong, gunting kuku, dan linggis.
b. Tuas Golongan Kedua
Titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh tuas jenis ini, di antaranya adalah gerobak beroda satu, pemotong kertas, dan pelubang kertas.
c. Tuas Golongan Ketiga
Titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban. Contoh tuas jenis ini adalah lengan, alat pancing, dan sekop.

2. Katrol

Katrol digunakan untuk mengambil air atau mengangkat beban yang berat. Katrol merupakan pesawat sederhana yang dapat memudahkan melakukan usaha. Katrol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu katrol tetap, katrol bergerak, dan katrol berganda.

a. Katrol Tetap
Bagian-bagian katrol tetap diperlihatkan pada gambar berikut:

keterangan:
Fb = gaya beban
Fk = gaya kuasa
lb = AO = lengan beban
lk = OB = lengan kuasa

Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
Fk.lk = Fb.lb
Oleh karena
lk = lb
Fk = Fb
sehingga keuntungan mekanisnya adalah 1

b. Katrol Tunggal Bergerak
Prinsip katrol tunggal bergerak hampir sama dengan tuas jenis kedua, yaitu titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Dengan demikian, berlaku persamaan sebagai berikut: lk = 2 lb
Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah 2

c. Katrol Majemuk atau Katrol Berganda
Manusia selalu berusaha mencari tahu bagaimana caranya agar benda-benda yang relatif besar dan berat dapat diangkat dengan kerja yang dilakukan lebih mudah. Dengan prinsip katrol bergerak, hal tersebut mudah dilakukan. Katrol majemuk merupakan gabungan dari beberapa katrol sehingga kerja yang dilakukan semakin mudah.

Keuntungan mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan untuk mengangkat beban. Pada Gambar di bawah ini dapat kamu lihat empat tali digunakan untuk mengangkat beban. Jadi, keuntungan mekanisnya sama dengan 4. Jika kamu akan mengangkat beban 100 N, cukup dengan gaya 25 N saja benda sudah terangkat.

3. Bidang Miring

Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang menaikkan drum berisi minyak ke atas sebuah truk. Pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat yang sangat efektif untuk memudahkan kerja.

Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada tangga, lereng gunung, dan jalan di daerah pegunungan. Semakin landai tangga, semakin mudah untuk dilalui. Sama halnya dengan lereng gunung, semakin landai lereng gunung maka semakin mudah untuk menaikinya, walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok dan sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya dengan mudah.

a. Baji

Baji adalah pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan bidang miring. Baji merupakan dua bidang miring yang disatukan. Baji terbuat dari bahan keras, misalnya besi atau baja. Baji digunakan untuk membelah kayu, membelah batu, atau benda keras lainnya. Semakin tipis bentuk baji, semakin mudah kerja yang dilakukan.

b. Sekrup

Sekrup adalah alat yang digunakan untuk memudahkan kerja. Sekrup merupakan bidang miring yang dililitkan pada sebuah tabung sehingga lilitannya berbentuk spiral. Jarak antara ulir-ulir lilitan sekrup disebut interval sekrup. Untuk membuktikan bahwa sekrup merupakan penerapan bidang miring, kamu bisa mempraktikkan cara berikut. Buatlah bidang miring dengan kertas, lalu gulung kertas tersebut pada sebuah pensil. Bagaimanakah hasilnya?

Pesawat sederhana yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang prinsip kerjanya berdasarkan sekrup adalah dongkrak mobil mekanik, paku ulir, dan baut

Senin, 28 Januari 2013

Fungsi Menu2 Pada Microsoft Excel


FUNGSI MENU pada MICROSOFT OFFICE EXCEL


Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS.

Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja dengan daftar data, dan menganalisa data-data serta mempresentasikannya ke dalam bentuk grafik/diagram.

Berikut adalah fungsi menu pada Microsoft Office Excel :

A. Menu File

1. New : membuat lembar kerja baru atau menampilakn lembar kerja yang sudah jadi.

2. Open : Membuka File dalam disket, hardisk, CD, jaringan atau File Web.

3. Close : menutup jendela workbook yang aktif.

4. Save : menyimpan dokumen yang masih aktif.

5. Save As : menyimpan dokumen yang belum di beri nama atau mengganti nama file dokumen yang disimpan.

6. Save As Web Page : menyimpan lembar kerja pada workbook kedalam halaman web.

7. Save Workspace : menyimpan workbook aktif sebagai file workspace.

8. Web Page Preview : melihat tampilan halaman web yang akan dibuat dan yang akan dicetak

9. Page Setup : mangatur seting halaman workbook yang akan dicetak seperti hearden atau footer, margin dan ukuran kertas.

10. Print Area : untuk menentukan daerah lembar kerja yang akan kita cetak atau menghilangkan batas cetakan.

11. Print Priview : melahat lembar kerja sebelum kita mencetaknya.

12. Print : mencetak lembar kerja.

13. Send to : mangirim lembar kerja ke penerimaan email , mengirim lembar kerja ke penerima tertentu berdasarkan rute pengiriman tertentu, mengirim lembar kerja ke folder Microsoft Exchange, mengirim lembar kerja yang aktif sebagai fax, mengirim lembar kerja ke program powerpoint sebagai slide.

14. Properties : membuat ringkasan file workbook yang aktif.

15. Exit : keluar dari Excel dan menutup seluruh lembar kerja.

B. Menu Edit

1. Undo : membatalkan perintah yang terkhir kita lakukan.

2. Repeat : mengulangi perintah terahir yang pernah dibatalkan dengan perintah undo.

3. Cut : memotong sebagian atau seluruh data dalam range atau sel pada lembar kerja kita.

4. Copy : menyalin data dari satu range atau sel ke range atau sel lain didalam satu lembar kerja atau antara lembar kerja.

5. Paste : fasilitas ini mendukung perintah Cut dan Copy yang ada di lembar kerja kita.

6. Paste Special : pasilitas ini mendukung perintah Cut dan Copy yang ada dilembar kerja kita.

7. Paste as Hyperlink : pasilitas ini mendukung perintah Cut dan Copy terhadap Hyperlink pada lembar kerja atau data yang digunakan sebagai hyperlink.

8. Fill : mengisi data pada sel atau range dilembar kerja ke bawah, atas, kanan, kiri antara satu sheet ke sheet lain dan mengurutkan data dengan cepat.

9. Clear : membersihkan atau menghapus semua data (all), format data (formats), komentar (comments), isi data (contents) yang ada di lembar kerja.

10. Delete : menghapus data atau memindahkan data pada lembar kerja (sel , range, kolom dan baris)

11. Delete Sheet : fasilitas menghapus sheet pada lembar kerja.

12. Move of Copy Sheet : memindahkan atau menyalin sheet pada lembar kerja atau antar lembar kerja.

13. Find : mencari data nilai rumus atau formula dan komentar p[ada lembarkerja.

14. Replace : mengganti data pada lembar kerja menjadi data baru.

15. Go To : memindahkan letak sel aktif ke sel lain , komentar , rumus , konstanta dan sebagainya .

16. Links : menampilkan atau mengubah setiap links yang ada di file aktif yang mencakup nama dan tempat file sumber, data dan tipe.

17. Object : mengedit object yang berasal dari insert yang berhubungan dengan link (object,clip Art) dll.

C. menu View

1. Normal : menampilkan lembar kerja Excel dalam status normal.

2. Page Break Preview : menampilkan hasil pemotongan halaman pada lenbar kerja.

3. Toolbar : menampilkan toolbar Excel.

4. Formula Bar : menampilkan baris rumus untuk melihat isi sel aktif di lembar kerja.

5. Status Bar : menampilkan Status Bar berisi teks untuk menjelaskan status operasi untuk digunakan selanjutnya.

6. Header dan Footer : membuat header dan Footer sebagai efek cetakan.

7. Comments : menampilkan tool bar Reviewing dank omen pada lembar kerja.

8. Custom Views : menyimpan beberapa area cetak di dalam workbook.

9. Full Screen : menampilkan lembar kerja satu tayangan penuh .

10. Zoom : mengubah ukuran penampilan lembar kerja excel.

D. Menu Insert

1. Cells : menyisipkan sel berisi data atau sel kosong yang berbentuksatu sel satu baris sel satu kolom sel atau beberapa beris dan kolom sel.

2. Rows : menyisipkan satu baris sel

3. Colomns : menyisipkan stu kolom sel.

4. Woorksheet : menyisipkan lembar kerja

5. Chart : menyisipkan grapik.

6. Page Break : membuat potongn halaman yang tercetak menjadi beberapa bagian halaman.

7. Function : menyisipkan fungsi logika data base, statistic, trigonometri, pinansil pada lembar kerja.

8. Name : menyisipkan range data , menampilkan nama range data dan membuat range untuk label pada lembar kerja.

9. Commen : memberikan komentar pada lembar kerja.

10. Picture : menyisipkan gambar dari pasilitas clip Art, from File, AutoShapes, Organization Chart, WordArt, dan From Sanner or Camera.

11. Object : menyisipkan object yang perah kita lakukan ketika kita berkerja dengan Word.

12. Hyperlink : meyisipkan gambar dan texs hyperlink pada lembar kerja.

E. Menu Format

1. Cells : menentukan format cell yang akan kita buat baik format angkanya fontnya da yang lainnya.

2. Row : mengatur tinggi baris pada satu sel atau beberapa sel dan menyembunyikan atau menampilkan baris

3. Column : mengatur lebar kolom, menyembunyikan dan mengembalikan kembalikolom yang telah disembunyikan.

4. Sheet : memformat sheet yang sedang aktif.

5. Auto Format : meggunakan pasilitas format yang disediakan Excel untuk membuat format table yang terdapat pada kotak dialog atau format.

6. Conditioal Formattin : untuk memformat nilai-nilai dalam sel yang kita sorot pada lembar kerja.

7. Style : memformat dan mengubah data pada lembar kerjadengan style yang tersedia dalam Excel.

F. Menu Tools

1. Spelling : memeriksa data pada lembar kerja yang kita aktifkan yang mencakup memeriksa sel.

2. AutoCorrect : mengubah, menghapus dan mengoreksi data yang ada pada lembar kerja secara otomatis.

3. Share Workbook : untuk berpindah ke modus share workbook dimana memungkinkan kita sendiri atau penggun yang lain dalan suatu jaringan computer untuk mengubah dan menyimpan workbook yang bisa précis sama isinya.

4. Track Changes : melihat pengubahan data yang kita lakukan atau oleh pengguaan lain berdasarkan waktu siapa dan dimana pengubahan itu terjadi didalam jaringan computer.

5. Merger Workbooks : menggabungkan pengubah dari beberapa share workbook ke sebuah work book.

6. Protection : mengamankan data atau memproteksi.

7. Sheet : workbook dan Share workbook.

8. Online Collaboration : menyusun dan mengadakan pertemuan beserta dengan jadwalnya.

9. Goal Seek : mengubah nilai pada rumus sesuai dengan keinginan kita pada sel atau pada grafik.

10. Scenarios : membuat, menampilakan menghampus , mengedit scenario dan membuat ringkasn laporan scenario pada lembar kerja Excel.

11. Auditing : meletakan rumus, mengatur sel, menyembunyikan nilai , mencirikan nilai yang salah , mengatur sel pada lembar kerja lain.

12. Macro : membuat dan menjalankan program Macro mengedit dan menghapus macro.

13. Add-Ins : mengaktifkan atau menonaktifkan program Add-Ins milik Excel.

14. Customize : menata toolbar menambah komen baru menbuat menu dan toolbar sesuai dengan keinginan pengguna.

15. Options : menuntut kita dalam mengunakan delapan tabulasi.

G. Menu Data

1. Sort : mengurutkan data dari yag terbesar ke terkecil atau sebaliknya.

2. Filter : mengurutkan dan mengelola daftar data.

3. Form : menangani record yang ada pada daftar.

4. Subtotal : menghitung nilai subtotal dan totah akhir suatu daftar.

5. Validation : membatasi jenis data yang dapat kita masukan dalam sel dan range yang mencakup angka bulat, angka decimal atau texs.

6. Table : membuat satu atau lebih variable data pada table dan menamdah rumus pada satu variable data yang ada apad table .

7. Texs to Columns : mengubah data derbentuk texs menjadi kolom pada lembar kerja.

8. Consolidate :konsolidasi data berdasarkan pada posisi, kategori,menmbah daerah sumber data lain untuk kosulidasi , memperbaharui konsulidasi jika dapat diubah , mengubah acuan sumber data dala konsulidasi , menghapus sumber daerah acuan konsulidasi.

9. Group and Outline : menggabungkan dan pembingkaian data yang ada pada lembar kerja.

10. Pivot Table and Pivot Chart Report : membuat tablel dan grafik pivot di lembar kerja.

11. Get External data : melakukan sesuatu yang berhubungan dengan data exsternal.

H. Menu Window

1. New Window : memerlihatkan lembar kerja yang sedang kita edit pada jendela baru.

2. Arrange : mengatur jendela dari workbook aktif tersebut.

3. Hide : menyembunyikan workbook aktif.

4. Unhide : menampilkan kembali workbook yang disembunyikan.

5. Split : membagi lembar kerja dari workbook aktif menjada beberapa bagian.

6. Freeze Panes : membekukan bagian lembar kerja agar kita tetap dapat melihat sel yang ada dibagian bawah lembar kerja.

I. Menu Help

1. Microsoft Excel Help : menampulkan pasilitas office Assistant dengan nama logo berurutan.

2. Show the Office Assistant : melihat keterangan dari topic terpilah secara langsung tanpa melalui pasilitas help.

3. What’s This : memberikan penjelasan dan fungsi printah Excel dengan menampilkan Texs pada toolbar.

4. Office on the Web : koneksi internet pada situs Office pada Web.

5. Lotus 1-2-3 Help : melihat penjelasan bagaiana cara peritah dalam Lotus 1-2-3 di aplikasikan pada Excel.

6. Detect and Repair : mendeteksi dan memperbaiki kesalahan pada Excel. About Microsoft Excel : melihat penjelasan tentang Excel dan konfigurasi computer yang kita gunakan

Proses Penyusunan RUU



A. Bagaimana Lahirnya Undang-undang
B. Perencanaan
C. Siapa yang Mengusulkan Rancangan Undang-undang?
D. Prosedur Pengusulan
E. Tingkat Pembahasan dan Persetujuan

A. Bagaimana Lahirnya Undang-undang
Proses pembuatan undang-undang adalah rentetan kejadian yang bermula dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, dan pengesahan. Semua proses tersebut dilakukan oleh para aktor, yang dalam sistem demokrasi modern disebut eksekutif (Presiden beserta jajaran kementriannya) dan legislatif (DPR). Tentang bagaimana DPR itu, kewenangan serta strukturnya telah dibahas pada bab terdahulu. Yang akan dibahas pada bagian ini adalah bagaimana proses pembentukan sebuah undang-undang.


B. Perencanaan
Kita tentu bertanya dasar apa yang digunakan oleh DPR dan presiden untuk menentukan Rancangan Undang-undang (RUU) apa saja yang akan dibahas pada suatu periode tertentu. Sejak tahun 2000, DPR dan pemerintah telah menuangkan indikator program mereka dalam apa yang disebut dengan Program Pembangunan Nasional (Undang-undang N0. 25 tahun 2000). Di dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) itu terdapat indikator pembangunan bidang hukum, salah satu indikatornya adalah ditetapkannya sekitar 120 butir peraturan perundang-undangan. Dari butir-butir Propenas tersebut disusun apa yang disebut dengan Program Legislasi Nasional (Prolegnas), di mana di dalamnnya terdapat kurang lebih 200 undang-undang yang rencananya akan diselesaikan dalam lima tahun. Kemudian dari Prolegnas dibuat prioritas tahunan RUU yang akan dibahas oleh pemerintah dan DPR, yang disebut Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta).
Prolegnas sendiri disusun melalui koordinasi antara DPR yang diwakili Badan Legislasi dan pemerintah yang diwakili oleh Bappenas. Kemudian proses pembahasannya sama dengan proses pembahasan undang-undang, hanya saja melibatkan seluruh perwakilan komisi yang ada di DPR.
Penyusunan Repeta dilakukan oleh pemerintah (yang diwakili oleh Menteri Kehakiman dan HAM) dan Badan Legislasi setelah mendapatkan masukan dari fraksi dan komisi serta dari Sekretariat Jenderal. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menyusun daftar RUU yang akan dimasukan dalam Repeta: Pertama adalah yang diperintahkan langsung oleh undang-undang, kedua yang ditetapkan oleh Ketetapan MPR, ketiga yang terkait dengan perekonomian nasional, dan yang keempat yang terkait dengan perlindungan terhadap ekonomi sosial. Untuk merespon atas kondisi sosial yang terjadi di masyarakat, ada batas toleransi 10-20 % untuk membahas RUU di luar yang ditetapkan dalam Repeta. Pengajuan suatu RUU oleh DPR ataupun pemerintah selanjutnya berpedoman pada Repeta yang bersangkutan.


Siapa yang Mengusulkan Rancangan Undang-undang?
Sebuah RUU dapat berasal dari DPR (usul inisiatif DPR) atau dari pemerintah. Di dalam DPR sendiri ada beberapa badan yang berhak mengajukan RUU, yaitu komisi, gabungan komisi, gabungan fraksi atau badan legislasi.
Sebelum sampai pada usul inisiatif DPR, ada beberapa badan yang biasanya melakukan proses penyiapan suatu RUU. Sebagai ilustrasi, RUU Komisi Anti Korupsi dipersiapkan oleh Fraksi PPP, sedangkan pada RUU Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (TCP3) dipersiapkan oleh tim asistensi Baleg (Badan Legislasi).
Di samping itu ada beberapa badan lain yang secara fungsional memiliki kewenangan untuk mempersiapkan sebuah RUU yang akan menjadi usul inisiatif DPR. Badan-badan ini adalah Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi (PPPI) yang bertugas melakukan penelitian atas substansi RUU dan tim perancang sekretariat DPR yang menuangkan hasil penelitian tersebut menjadi sebuah rancangan undang-undang.
Dalam menjalankan fungsi sebagai penggodok RUU, baik Baleg maupun tim ahli dari fraksi memiliki mekanisme sendiri-sendiri. Baleg misalnya, di samping melakukan sendiri penelitian atas beberapa rancangan undang-undang, juga bekerjasama dengan berbagai universitas di beberapa daerah di Indonesia. Untuk satu RUU biasanya Baleg akan meminta tiga universitas untuk melakukan penelitian dan sosialisasi atas hasil penelitian tersebut.
Baleg juga banyak mendapatkan draft RUU dari masyarakat sipil, misalnya RUU tentang Kebebasan Memperoleh Informasi dari ICEL (Indonesian Center for Enviromental Law), RUU tentang Kewarganegaraan dari GANDI (Gerakan Anti Diskriminasi) dan RUU Ketenagakerjaan dari Kopbumi. Bagi masyarakat sipil, pintu masuk suatu usulan mungkin lebih terlihat "netral" bila melalui Baleg ketimbang melalui fraksi, karena terkesan tidak terafiliasi dengan partai apapun.
Sedangkan PPPI yang memiliki 43 orang peneliti, lebih banyak berfungsi membantu pihak Baleg maupun sekretariat guna mempersiapkan sebuah rancangan peraturan perundang-undangan maupun dalam memberikan pandangan atas RUU yang sedang dibahas. Selain itu PPPI sering juga melakukan riset untuk membantu para anggota DPR dalam melakukan tugas mereka, baik itu untuk fungsi legislasi, pengawasan, maupun budgeter.
Pada tingkat fraksi penyusunan sebuah RUU dimulai dari adanya amanat dari mukatamar partai. Kemudian fraksi tersebut membentuk tim pakar yang merancang RUU tersebut berdasarkan masukan masyarakat melalui DPP maupun DPD partai.
Sementara itu, pada RUU usulan pemerintah, tata cara perumusannya diatur dalam Keppres 188 tahun 1998. Prosesnya dimulai dengan penyusunan konsep dan naskah akademis yang diikuti oleh permohonan prakarsa yang dilakukan oleh departemen teknis atau lembaga non departemen yang terkait. Setelah mendapatkan persetujuan dari presiden barulah dibentuk panitia perancang RUU. Ada model yang hampir sama dalam setiap pembentukan tim perancang undang-undang ini. Ketuanya adalah menteri dari departemen teknis terkait, kemudian tim intinya terdiri dari pejabat eselon I (setingkat dirjen), pejabat dari instansi lain yang akan terkait dengan substansi RUU, serta tokoh atau akademisi yang dianggap memiliki keahlian di bidang tersebut. Sedangkan tim asistensi biasanya melibatkan banyak masyarakat sipil seperti kalangan LSM. Tim perancang ini kemudian akan merumuskan sekaligus mengonsultasikan rancangan tersebut kepada publik.
DPR maupun pemerintah tidak mengkavling-kavling RUU mana saja yang akan diusulkan oleh pemerintah dan RUU mana yang akan diusulkan oleh DPR. Bisa saja sebuah RUU dikerjakan oleh berbagai pihak, misalnya saja kasus yang pernah terjadi pada paket undang-undang politik. Pada September 2000, pemerintah (Departemen dalam Negeri) telah membentuk tim untuk menyusun paket RUU politik tersebut. RUU tersebut juga telah disosialisasikan ke beberapa daerah di Indonesia. Paralel dengan proses itu, DPR bekerjasama dengan RIDEP juga telah menyusun Paket Undang-undang politik tersebut. Ironisnya pada saat pemerintah mengajukan RUU tersebut ke DPR pada 29 Mei 2002 dengan Amanat Presiden No. R.06/PU/V/2002 (untuk RUU Partai Politik) dan No. R.07/PU/V/2002 (untuk RUU Pemilu) tidak satupun dari dua konsep tersebut yang diajukan. Depdagri malah mengajukan konsep baru yang dibentuk oleh tim yang berbeda.


D. Prosedur Pengusulan
1. Pengusulan RUU dari Pemerintah
RUU beserta penjelasan/keterangan, dan/atau naskah akademis yang berasal dari Pemerintah disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPR dengan Surat Pengantar Presiden dengan menyebut juga Menteri yang mewakili Pemerintah dalam melakukan pembahasan RUU tersebut.
Dalam Rapat Paripurna berikutnya, setelah RUU diterima oleh Pimpinan DPR, ketua rapat memberitahukan kepada Anggota masuknya RUU tersebut, kemudian membagikannya kepada seluruh Anggota. Pimpinan DPR menyampaikan RUU beserta penjelasan/keterangan, dan/atau naskah akademis dari pengusul kepada media massa dan Kantor Berita Nasional untuk disiarkan kepada masyarakat.
RUU yang berasal dari Pemerintah dapat ditarik kembali sebelum pembicaraan Tingkat I berakhir.

2. Pengusulan RUU dari DPR
Sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang anggota dapat mengajukan usul rancangan undang-undang. Usul RUU dapat juga diajukan oleh Komisi, Gabungan Komisi, atau Badan Legislasi dengan memperhatikan program legislasi nasional. Usul RUU beserta keterangan pengusul disampaikan secara tertulis kepada pimpinan DPR disertai daftar nama dan tanda tangan pengusul serta nama fraksinya.
Dalam rapat paripurna berikutnya setelah usul RUU tersebut diterima oleh pimpinan DPR, ketua rapat memberitahukan kepada anggota masuknya usul RUU tersebut, kemudian dibagikan kepada seluruh Anggota. setelah RUU didesiminasikan kepada anggota, rapat paripurna akan mengamanatkan kepada Badan Musyawarah (Bamus) untuk mengagendakan waktu pembahasan untuk menentukan apakah RUU tersebut diterima atau tidak.
Pengusul berhak mengajukan perubahan selama usul RUU belum dibicarakan dalam Bamus. Pengusul berhak menarik usulnya kembali, selama usul RUU tersebut belum diputuskan menjadi RUU oleh rapat paripurna. Pemberitahuan tentang perubahan atau penarikan kembali usul, harus ditandatangani oleh semua pengusul dan disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPR, kemudian dibagikan kepada seluruh Anggota.
Selanjutnya, rapat paripurna memutuskan apakah usul RUU tersebut secara prinsip dapat diterima menjadi RUU usul DPR atau tidak. Keputusan diambil setelah diberikan kesempatan kepada pengusul untuk memberikan penjelasan dan kepada fraksi untuk memberikan pendapatnya.
Keputusan dapat berupa :
a. persetujuan tanpa perubahan;
b. persetujuan dengan perubahan; atau
c. penolakan
Dari tiga kemungkinan keputusan penerimaan RUU usul DPR, keputusan pertama relatif dapat dimengerti. Namun demikian dapat ditambahkan penjelasan pada dua keputusan lain, sebagai berikut:

- RUU Disetujui dengan Perubahan
Apabila RUU disetujui dengan perubahan, DPR menugaskan kepada Komisi, Badan Legislasi, atau Panitia Khusus untuk membahas dan menyempurnakan RUU tersebut. Setelah disetujui menjadi RUU usul dari DPR, Pimpinan DPR menyampaikan kepada Presiden dengan permintaan agar Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili Pemerintah dalam melakukan pembahasan RUU tersebut bersama-sama dengan DPR.

- RUU ditolak
Nah, bagaimana jika RUU ditolak? Pada kenyataannya, apabila suatu RUU ditolak oleh DPR untuk menjadi usul inisiatif, tidak ada pengaturan apakah RUU tersebut dapat diajukan lagi pada masa persidangan tersebut.


E. Tingkat Pembahasan dan Persetujuan
a. Pembahasan Tingkat Pertama
Pembicaraan Tingkat Pertama terjadi dalam arena rapat komisi, gabungan komisi, rapat badan legislasi, rapat panitia anggaran atau rapat panitia khusus bersama-sama dengan pemerintah.
Tatib tidak menjelaskan proses dan kriteria penentuan badan atau alat kelengkapan DPR mana (apakah komisi, gabungan komisi ataukah pansus) yang akan membahas suatu rancangan undang-undang bersama pemerintah. Menurut keterangan Zein Badjeber, proses tersebut dilaksanakan sepenuhnya oleh Bamus. Bamus juga menetapkan sendiri kriteria penentuan apakah suatu RUU dibahas oleh Komisi, Gabungan Komisi atau Pansus, antara lain berdasarkan pertimbangan:

1. Substansi dari undang-undang.
Apabila substansi undang-undang tersebut merupakan gabungan dari berbagai bidang-bidang yang ada di komisi maka dibentuk Pansus atau gabungan komisi. Sedangkan bila hanya mencakup satu bidang saja maka akan dibahas oleh komisi.

2. Beban kerja masing-masing komisi.
Apabila jadual suatu komisi terlalu padat maka dibentuklah pansus, akan tetapi bila terlalu banyak pansus dan orang habis dalam pansus-pansus maka dibahas di komisi.
Dalam pembahasan rancangan, Komisi dibantu oleh Sekretaris Komisi untuk merekam, mencatat dan mendokumentasi persidangan atau data, lain dan mengelola dokumentasi korespondensi (termasuk aspirasi masyarakat) yang berhubungan dengan Komisi tersebut. Permohonan untuk melakukan dengar pendapat dengan Komisi diajukan kepada sekretaris Komisi yang meneruskan kepada rapat pimpinan Komisi untuk mengagendakan rapat. Seharusnya Sekretaris Komisi mengelola dan menyerahkan seluruh dokumentasi kepada Bidang Dokumentasi Sekretariat Jendral DPR yang menyimpan seluruh dokumen kelembagaan. Namun sayangnya seringkali dokumen itu tidak sampai ke Bidang Dokumentasi.
Selanjutanya, penting bagi kita untuk memahami proses pembicaraan tingkat pertama. Ada tiga kegiatan yang ada dalam proses ini, yakni:
1. Pemandangan umum masing-masing fraksi terhadap RUU yang berasal dari Pemerintah, atau tanggapan pemerintah terhadap RUU yang berasal dari DPR. Tatib tidak mewajibkan penyampaian dokumen pemandangan secara tertulis sebelum agenda rapat, tetapi biasanya dokumen tersebut dibagikan pada saat rapat.
2. Jawaban Pemerintah atas pemandangan umum Fraksi atau jawaban pimpinan Komisi, pimpinan Badan Legislasi, pimpinan Panitia Anggaran, atau pimpinan Panitia Khusus atas tanggapan Pemerintah. Tatib tidak mewajibkan penyampaian dokumen pemandangan secara tertulis sebelum agenda rapat seperti halnya di atas. Biasanya dokumen tersebut juga dibagikan pada saat rapat.
3. Pembahasan dan persetujuan bersama atas RUU oleh DPR dan Pemerintah dalam rapat kerja berdasarkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).

b. Pembicaraan Tingkat Dua
Pembicaraan tingkat dua adalah pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna. Dalam rapat, Komisi, pimpinan Badan Legislasi, pimpinan Panitia Anggaran, atau pimpinan Panitia Khusus melaporkan hasil pembicaraan tingkat pertama; lazimnya laporan ini dituangkan secara tertulis dan dibacakan dalam rapat. Jika dipandang perlu (dan lazimnya dilakukan), masing-masing Fraksi melalui anggotanya dapat menyertai catatan sikap Fraksinya.
Tidak jelas apakah masing-masing anggota (bukan Fraksinya) dapat menyampaikan catatan sikap mereka, namun tetap ada peluang untuk menyampaikan catatan individual berisikan catatan penting, keberatan dan perbedaan pendapat yang lazim disebut [mijnderheadsnota]. Terakhir, Pemerintah dapat menyampaikan sambutan Persetujuan DPR dituangkan dalam surat keputusan DPR dan disampaikan oleh Pimpinan DPR pada Presiden untuk [disahkan menjadi Undang-undang] dengan tembusan pada Menteri terkait.

Berpikir Tentang Planet Bumi


Berpikir Tentang Planet Bumi

Pernahkan Anda berpikir bahwa setiap sesuatu diciptakan untuk manusia saja?
Ketika seseorang yang beriman kepada Allah mengamati segala sesuatu beserta sistim yang ada, hidup ataupun tak hidup, yang ada di jagad raya dengan menggunakan mata yang penuh perhatian, ia melihat bahwa segalanya telah diciptakan untuk manusia. Ia mengetahui bahwa tak satupun yang muncul dan menjadi ada di dunia secara kebetulan, namun diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang sangat sesuai untuk kehidupan manusia.

Misalnya, dari dulu hingga sekarang manusia dapat bernapas tanpa susah payah di setiap saat. Udara yang ia hirup tidak membakar saluran hidungnya, tidak membuatnya mabuk ataupun sakit kepala. Komposisi unsur-unsur ataupun senyawa-senyawa gas dalam udara telah ditetapkan dalam jumlah yang paling sesuai untuk tubuh manusia. Seseorang yang memikirkan hal ini teringat akan hal lain yang sangat penting: seandainya kadar oksigen dalam atmosfir sedikit lebih atau kurang dari yang ada sekarang, dalam dua keadaan tersebut kehidupan akan hancur. Ia lalu ingat betapa susahnya bernapas ketika berada dalam tempat yang tidak mengandung udara. Ketika seorang yang beriman terus-menerus memikirkan masalah ini, ia akan selalu bersyukur kepada Tuhannya. Ia melihat bahwa atmosfir bumi dapat saja dibuat sedemikian rupa sehingga membuatnya susah untuk bernapas sebagaimana banyak planet-planet yang lain. Namun tidaklah demikian kenyataannya, atmosfir bumi diciptakan dalam keseimbangan dan keteraturan yang demikian sangat sempurna sehingga membuat jutaan manusia bernapas tanpa susah payah.

Seseorang yang tiada henti memikirkan tentang planet di mana ia hidup, meyadari betapa pentingnya air yang diciptakan Allah untuk kehidupan manusia. Kemudian ia pun berpikir: manusia pada umumnya paham tentang pentingnya air hanya ketika mereka kekurangan air dalam waktu yang lama. Air adalah substansi yang kita butuhkan setiap saat dalam hidup kita. Misalnya, sebagian besar dari sel-sel tubuh, dan darah yang menjangkau setiap bagian kecil dari tubuh kita tersusun atas air. Jika tidak demikian, maka fluiditas darah akan berkurang dan darah akan sangat sulit mengalir di dalam pembuluh vena. Fluiditas air tidak hanya penting bagi tubuh kita akan tetapi juga untuk tumbuh-tumbuhan. Air mampu menjangkau bagian yang paling ujung dari daun dengan melalui pembuluh-pembuluhnya yang halus seperti benang.

Massa air yang sangat besar di lautan menjadikan bumi kita tempat yang dapat didiami. Jika proporsi lautan di bumi menjadi lebih kecil dari daratan, di mana-mana akan berubah menjadi gurun yang tidak memungkinkan adanya kehidupan.

Seseorang yang sadar dan berpikir tentang hal ini akan benar-benar yakin bahwa adanya keseimbangan yang begitu sempurna di bumi sudah pasti bukanlah sebuah kebetulan. Setelah menyaksikan dan memikirkan fenomena tersebut, akan tampak bahwa segala sesuatu diciptakan dengan sebuah tujuan oleh Pencipta Yang Mahatinggi dan Pemilik Kekuatan Yang Abadi.

Di samping itu, ia juga sadar bahwa contoh-contoh yang telah ia pikirkan sebagaimana di atas sangatlah terbatas. Sungguh, tidaklah mungkin untuk menyebutkan jumlah seluruh contoh-contoh yang berkenaan dengan keseimbangan yang sempurna di bumi. Bagi orang yang berpikir, ia akan dapat dengan mudah menyaksikan keteraturan, kesempurnaan dan keseimbangan yang terlihat jelas di setiap sudut jagad raya, dan dengannya mencapai suatu kesimpulan bahwa segala sesuatu diciptakan Allah untuk manusia.

Senin, 14 Januari 2013

Data PC Yang Di Blok Gemscool

Yang terhormat para user Gemscool,


Hari ini kami telah memblok puluhan G-Warnet PC dan ribuan non G-Warnet PC sebagai lanjutan tindakan tegas bagi para cheater dan pengguna program ilegal
Tindakan ini kami tujukan untuk menindak dengan nyata para pembuat, pengguna dan pengedar program ilegal seperti yang telah kami kemukakan di Legal Notice sebelumnya.

PC yang kami blok adalah PC yang paling banyak terdeteksi menggunakan program ilegal (cheat) oleh sistem kami
Segera hentikan dan bersihkan PC kalian dari semua program ilegal (cheat). Atau kami akan menindaklanjuti dengan durasi bloking yang lebih lama
Hal ini kami lakukan karena kami dapat memonitor semua aktivitas setiap PC yang menggunakan program ilegal (cheat)

Bagi PC yang baru pertama kali mendapat blok akan di blok selama 3 hari, untuk PC yang telah kedua kali akan di blok selama 7 hari. Selanjutnya dengan durasi 15 hari, 30 hari, dan permanen.
Berikut data-data dari PC yang telah kami blok (Personal & Gwarnet user):

G-Warnet Member
Cynth****** SFOUR****** Smile****** Djnet****** Bagus******
Metro****** ONE.n****** camfr****** mulia****** GOVIC******
amira****** AGNET****** Spong****** indir****** FRIEN******
THEFL****** Dream****** neza ****** Aisoi****** FHARE******
gamer****** YOLAN****** Daeng****** jingg****** QUEEN******
X-TRE****** Starn****** T@P.N****** 27.ne****** WARNE******
AS_NE****** citra****** seven****** drago****** QNET******
Fadza****** PLAY.****** 229ne****** G!l@.****** amira******
Anugr****** THE F****** Equin****** RafiN****** OMEGA******
CITRA****** Netsc****** JF NE****** delta****** Heri ******

Non G-Warnet / Personal Computer
00:30****** 00:30****** 4C:3F****** 00:30****** 00:30****** 00:30****** 10:78****** 00:1F****** 50:E5****** 10:78******
00:30****** 00:1F****** C8:0A****** 00:21****** 60:EB****** 00:E0****** 00:26****** 00:30****** 50:E5****** 00:30******
10:78****** 00:30****** 00:30****** EC:A8****** 00:23****** 10:78****** 90:2B****** 00:1F****** 00:30****** 00:30******
00:14****** 00:24****** 00:30****** 00:1B****** 00:1B****** E0:CB****** 8C:89****** 00:30****** 40:61****** 20:CF******
00:30****** 00:00****** 00:24****** F0:7B****** D0:27****** 90:E6****** 90:2B****** 00:25****** 00:E0****** 10:78******
90:2B****** 48:5B****** 00:30****** 08:08****** 00:E0****** F4:6D****** 00:30****** 00:EA****** 00:1C****** 00:30******
64:70****** 8C:89****** 44:87****** 44:87****** 00:30****** 10:78****** 44:87****** 1C:6F****** 00:30****** 90:FB******
00:45****** 00:0D****** 00:08****** 44:87****** 00:30****** 10:78****** 90:2B****** B8:97****** 48:5B****** 00:30******
6C:F0****** 44:87****** 44:85****** 1C:3F****** 10:78****** 14:DA****** 48:5B****** 20:CF****** 00:30****** 00:23******
44:87****** 6C:63****** 44:87****** 00:30****** 94:0C****** 00:30****** 6C:F0****** 00:30****** 1C:6F****** 00:23******
6C:F0****** 64:70****** 00:25****** 00:25****** 14:DA****** BC:5F****** BC:AE****** 1C:6F****** 10:78****** 00:E0******
44:87****** 6C:F0****** 00:30****** E0:CB****** 48:5B****** 00:1B****** 00:1C****** 10:78****** 08:9E****** 00:30******
F4:6D****** 00:13****** 00:E0****** 10:BF****** 00:26****** 00:E0****** 44:87****** 10:78****** 00:24****** 00:E0******
7E:2F****** 04:7D****** 00:13****** 00:0D****** 00:30****** 54:04****** 00:30****** 90:2B****** 10:78****** 00:19******
00:22****** 00:26****** 48:5B****** 08:08****** 44:87****** 48:5B****** 00:30****** 10:78****** 44:87****** 90:2B******
00:30****** 44:87****** 10:78****** 44:87****** 48:5B****** 40:61****** 00:30****** 00:30****** 48:5B****** EC:A8******
00:30****** 00:30****** 44:87****** 10:78****** 00:30****** 48:5B****** 10:78****** 00:E0****** EC:A8****** 00:E0******
44:87****** 44:87****** 00:25****** 8C:89****** 48:5B****** 50:E5****** 6C:F0****** 74:EA****** 00:E0****** E0:CB******
44:87****** C8:60****** EE:AF****** 44:87****** 00:E0****** 00:25****** 00:E0****** 48:5B****** 00:30****** E8:9A******
00:30****** 3C:2F****** 2C:6F****** 00:16****** 48:5B****** 60:EB****** 00:E0****** 10:78****** 00:E0****** E0:CB******
6C:F0****** 08:07****** 00:30****** 00:E0****** 50:E5****** 0A:00****** 50:E5****** 00:E0****** 00:30****** 1C:6F******
00:E0****** 00:EA****** 00:30****** 00:23****** BC:5F****** 14:DA****** 44:87****** 8C:89****** 00:30****** 00:24******
00:1C****** 00:1E****** 00:19****** 50:E5****** 00:30****** 90:2B****** 00:E0****** 48:5B****** 00:30****** 00:30******
14:DA****** 00:E0****** 00:0E****** 00:26****** F8:0F****** 48:5B****** 00:24****** 00:E0****** 10:78****** 00:E0******
00:E0****** 10:78****** 00:30****** 00:E0****** 00:E0****** C8:60****** 20:CF****** 6C:F0****** 00:30****** 00:E0******
64:70****** 00:30****** 16:DE****** 64:D4****** 00:1D****** 00:30****** EC:A8****** 00:C0****** 44:87****** E0:CB******
64:70****** 44:87****** 00:30****** 00:24****** 48:5B****** 00:30****** 48:5B****** 6C:F0****** 00:30****** 00:E0******
6C:F0****** 00:82****** 00:27****** 50:C5****** 00:30****** 48:5B****** 30:85****** 44:87****** D0:27****** 10:78******
00:30****** 00:00****** 00:E0****** 00:30****** 50:E5****** 6C:F0****** 00:25****** 6C:F0****** 44:87****** F4:6D******
00:90****** 00:11****** 8E:00****** 90:E6****** 44:87****** 00:25****** 00:E0****** F4:6D****** 00:24****** 44:87******
00:30****** 00:30****** 00:30****** 00:21****** 48:5B****** 00:1C****** D0:27****** 00:27****** C8:60****** D4:3D******
1C:6F****** BC:AE****** 90:F6****** 00:30****** D0:27****** 54:04****** 00:30****** 10:78****** 00:30****** 6C:F0******
00:30****** 00:1F****** 00:30****** 00:30****** 00:25****** 00:25****** 00:30****** 6C:62****** 00:30****** 6C:F0******
48:5B****** 00:30****** 00:85****** 00:90****** 10:78****** 00:30****** 90:2B****** E0:69****** 44:87****** D8:5D******
6C:F0****** 00:30****** 00:1C****** 00:50****** 48:5B****** 20:CF****** 1C:6F****** 10:78****** 00:24****** 00:30******
00:FF****** 00:23****** 00:30****** 6C:F0****** E0:CB****** 00:30****** 10:78****** BC:5F****** 00:30****** 50:E5******
10:78****** 00:26****** 2C:76****** 00:30****** 48:5B****** E0:CB****** 1C:6F****** 00:24****** BC:AE****** 1C:6F******
00:00****** 90:F6****** 1C:6F****** 00:00****** 00:30****** 00:25****** 6C:62****** 00:24****** 00:24****** 00:48******
BC:AE****** 08:08****** 1C:6F****** 7A:79****** 48:5B****** 40:61****** 00:30****** 00:30****** 6C:62****** C8:60******
6C:F0****** 70:F1****** 6C:F0****** 00:30****** 00:30****** 00:30****** 44:87****** 54:04****** B8:97****** 00:25******
6C:F0****** 00:30****** 00:00****** 10:78****** 50:E5****** 00:25****** 44:87****** 54:04****** B8:97****** 6C:62******
00:30****** 44:87****** 06:08****** 44:87****** 00:24****** 00:26****** 00:24****** BC:5F****** 00:30****** 10:78******
00:30****** D0:27****** 00:30****** F0:BF****** 00:25****** 1C:6F****** 00:1D****** 44:37****** 00:30****** 00:E0******
00:26****** 00:30****** 00:30****** 00:1B****** 00:30****** 00:E0****** 00:00****** D0:27****** 44:87****** 00:30******
00:30****** 44:87****** 08:03****** EC:A8****** 10:78****** 90:2B****** 00:1E****** 00:E0****** 00:22****** BC:AE******
00:30****** 00:0D****** 44:87****** 00:10****** 00:23****** 90:E6****** 6C:62****** 00:30****** 10:78****** 00:30******
40:05****** 00:18****** 00:24****** 44:87****** 10:78****** 00:D0****** 60:EB****** BC:AE****** 00:24****** 00:30******
00:30****** 64:70****** 00:30****** 00:30****** 14:DA****** 00:30****** 00:16****** 00:25****** 00:30****** 10:78******
00:1E****** C8:60****** 44:87****** 08:08****** 66:55****** 90:2B****** 00:19****** 50:E5****** 10:78****** 00:30******
00:24****** 00:1D****** 66:F0****** 44:87****** 10:78****** 54:E6****** 44:87****** B8:97****** 00:30****** 00:30******
00:30****** 50:E5****** 00:30****** D0:27****** 1C:6F****** 48:5B****** 00:1A****** 00:30****** 00:1D****** 00:23******
00:25****** 00:30****** 90:F6****** 00:30****** 00:30****** 00:30****** 10:78****** 00:30****** 94:0C****** 00:30******
44:87****** 50:E5****** E0:CB****** 00:FF****** 54:E6****** 48:5B****** 54:04****** 00:25****** 10:78****** 14:DA******
00:00****** 00:30****** 00:E0****** B8:97****** BC:AE****** 00:30****** 10:78****** 10:78****** 20:CF****** 14:DA******
00:1D****** F4:6D****** 44:87****** 9C:8E****** 00:24****** 00:E0****** 50:E5****** 00:30****** 10:78****** 54:04******
6C:F0****** 00:25****** 44:87****** 00:30****** 00:E0****** E0:69****** 00:30****** 48:5B****** 48:5B****** 54:04******
00:1E****** 44:87****** 54:04****** 10:78****** 48:5B****** 48:5B****** 50:E5****** 00:E0****** 10:78****** 10:BF******
00:E0****** 00:01****** 00:24****** 00:30****** 14:DA****** D0:27****** 00:E0****** 00:02****** F8:D1****** 00:24******
00:21****** 00:1F****** 90:4C****** 00:01****** 00:26****** 10:78****** 00:30****** 00:26****** 48:5B****** 00:E0******
44:87****** 1C:6F****** 10:78****** 00:FF****** 48:5B****** 00:24****** 90:FB****** 90:FB****** 10:78****** 10:78******
44:87****** 10:78****** 00:26****** 44:87****** 44:37****** 00:1F****** 00:30****** 00:1E****** 90:2B****** 10:BF******
90:F5****** 6C:62****** 00:23****** 00:01****** 54:04****** 10:78****** 90:E6****** 00:E0****** EC:A8****** 00:E0******
00:30****** 00:30****** 10:78****** 00:30****** 00:25****** 00:30****** A0:00****** 00:25****** 10:78****** 10:78******
00:E0****** 6C:62****** 10:78****** 44:87****** 44:87****** 1C:6F****** 44:87****** 00:E0****** EC:A8****** 54:04******
00:00****** 64:70****** 00:E0****** 50:E5****** 44:37****** 00:E0****** 90:E6****** E0:CB****** 1C:6F****** 44:37******
10:78****** 90:F6****** 00:1D****** 44:87****** 00:25****** B8:97****** 10:78****** 00:30****** 00:01****** 54:E6******
44:87****** 44:87****** 44:87****** 00:30****** 00:E0****** 00:30****** 00:E0****** E0:CB****** 00:25****** 10:78******
2C:3F****** 90:E6****** 00:11****** 00:30****** 50:E5****** 00:30****** 00:30****** 00:E0****** 00:30****** 50:E5******
00:15****** 10:78****** 00:21****** 44:87****** 00:30****** 18:03****** 10:78****** 00:23****** 00:E0****** 10:78******
6C:F0****** 70:1A****** 6C:F0****** 00:E0****** 40:61****** 00:25****** 1C:6F****** 8C:73****** 8C:89****** 00:E0******
F8:D1****** 08:08****** 00:10****** 10:78****** 00:30****** 10:78****** 1C:6F****** 6C:F0****** 00:30****** 00:30******
6C:F0****** 44:87****** 08:10****** 10:78****** E0:CB****** 90:2B****** E0:CB****** 44:87****** 1C:6F****** BC:5F******
6C:F0****** 00:25****** 48:89****** 00:24****** 00:01****** 00:A0****** 6C:F0****** 10:78****** E0:CB****** BC:5F******
6C:F0****** 00:30****** 6C:F0****** 00:14****** 10:78****** 00:01****** 1C:6F****** 6C:F0****** 00:25****** B8:97******
10:78****** 02:E6****** 00:30****** 00:24****** 00:30****** 00:E0****** 00:30****** 00:30****** 10:78****** 10:78******
44:87****** 00:30****** 00:30****** 90:E6****** 90:2B****** 48:5B****** 6C:F0****** 00:30****** 44:87****** 30:85******
94:0C****** 00:25****** C8:60****** 90:E6****** 00:E0****** 8C:89****** 10:78****** 6C:F0****** 70:5A****** 00:30******
44:87****** 10:78****** 44:87****** 8C:89****** 44:87****** 40:61****** 00:01****** 10:78****** 00:23****** 00:19******
44:87****** 00:05****** 90:F6****** 4C:4F****** 00:13****** 10:78****** 00:23****** 6C:62****** 00:50****** 10:78******
90:E6****** 44:87****** 00:24****** 10:78****** 00:E0****** 00:C1****** 6C:62****** 10:78****** 14:DA****** 50:E5******
1C:6F****** 6C:F0****** 10:78****** 50:E5****** 60:EB****** 1C:6F****** 00:30****** C8:60****** 00:30****** 20:CF******
8C:89****** 6C:F0****** 54:04****** 00:E0****** 00:30****** 10:78****** 00:24****** 6C:62****** 00:30****** 90:F6******
00:26****** 08:07****** 44:87****** 10:78****** 00:E0****** EC:A8****** 00:23****** D0:27****** 00:24****** 00:24******
1C:6F****** 6C:F0****** 50:E5****** 00:26****** 10:78****** 00:1B****** 6C:F0****** 00:30****** 44:87****** 00:30******
00:25****** 80:E6****** 64:70****** 00:30****** 10:78****** 00:23****** 00:30****** 44:87****** 00:30****** 00:26******
00:1C****** 00:18****** 00:E0****** 8C:89****** C8:60****** 00:25****** 00:30****** BC:AE****** 00:26****** 00:E0******
48:5B****** 90:F5****** 10:78****** 10:78****** F4:6D****** 00:23****** 00:30****** 44:87****** 00:30****** 20:6A******
10:78****** 00:26****** 10:78****** 00:1D****** 00:26****** 00:01****** 00:1E****** 00:24****** 00:30****** 00:21******
00:E0****** 00:E0****** 00:26****** 44:87****** 00:30****** BC:5F****** BC:5F****** 14:DA****** 10:78****** 20:CF******
44:87****** 00:E0****** 00:E0****** 00:00****** 10:78****** B8:97****** 14:D6****** 10:78****** 00:30****** 00:30******
16:2F****** 44:87****** 00:30****** 48:5B****** F8:D1****** 00:30****** 5C:D9****** BC:AE****** 00:26****** 00:30******
00:30****** 44:87****** 48:5B****** 00:25****** 00:19****** 10:78****** 10:78****** 00:1C****** 10:BF****** 00:30******
BC:AE****** 10:78****** 48:5B****** 00:50****** 00:25****** 00:30****** 10:BF****** 44:87****** 00:E0****** 00:24******
00:E0****** 00:11****** 00:23****** 00:A0****** D0:27****** 60:EB****** BC:5F****** 00:26****** 40:61****** 06:00******
D0:27****** 00:30****** 00:1D****** 00:1B****** 48:5B****** 00:30****** 00:25****** 10:BF****** 10:78****** 1C:6F******
00:1D****** 44:87****** 00:25****** 44:87****** 00:E0****** 00:30****** 50:E5****** BC:5F****** 10:78****** 90:4C******
64:70****** 00:01****** 6C:F0****** 44:87****** 00:24****** 00:25****** 50:E5****** 00:30****** 30:85****** 48:5B******
90:E6****** 44:87****** 00:30****** 00:10****** 00:E0****** EC:A8****** 00:30****** 00:30****** 00:25****** 00:30******
AC:2B****** BC:AE****** 00:1B****** 00:10****** 00:11****** 00:30****** B8:97****** 10:78****** 00:30****** 10:78******
00:30****** AA:BB****** 08:ED****** 00:30****** C8:60****** 48:5B****** 10:78****** 00:30****** 20:CF****** 00:30******

Terima kasih

Informasi lebih lanjut hubungi :
CS Gwarnet : 021-29303805
Email : cs_gwarnet@taiga.co.id
http://www.gemscool.co.id/news/news_view.php?seq=5661